السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Terdapat banyak ayat yang
mendudukkan ridha orang tua setelah ridha Allah dan keutamaan berbakti kepada kedua
orang tua adalah sesudah keutamaan beriman kepada Allah. Allah berfirman yang
artinya, “Dan Kami perintahkan kepada
manusia kepada dua orang ibu-bapanya, ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku
lah kembalimu.” (QS. Lukman: 14). Lihat pula QS. al-Isra 23-24, an-Nisa
36, al-An’am 151, al-Ankabut 08.
Ada lima kriteria yang menunjukkan
bentuk bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya.
Pertama, tidak ada komentar yang tidak mengenakkan dikarenakan
melihat atau tercium dari kedua orang tua kita sesuatu yang tidak enak. Akan
tetapi memilih untuk tetap bersabar dan berharap pahala kepada Allah dengan hal
tersebut, sebagaimana dulu keduanya bersabar terhadap bau-bau yang tidak enak
yang muncul dari diri kita ketika kita masih kecil. Tidak ada rasa susah dan
jemu terhadap orang tua sedikit pun.
Kedua, tidak menyusahkan kedua orang tua dengan ucapan yang
menyakitkan.
Ketiga, mengucapkan ucapan yang lemah lembut kepada keduanya diiringi dengan sikap sopan santun yang
menunjukkan penghormatan kepada keduanya. Tidak memanggil keduanya langsung
dengan namanya, tidak bersuara keras di hadapan keduanya. Tidak menajamkan
pandangan kepada keduanya (melotot) akan tetapi hendaknya pandangan kita
kepadanya adalah pandangan penuh kelembutan dan ketawadhuan. Allah berfirman
yang artinya, “Dan rendahkanlah
dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, “Wahai
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku waktu kecil.” (QS. al-Isra: 24)
Keempat, berdoa memohon kepada Allah agar Allah menyayangi keduanya
sebagai balasan kasih sayang keduanya terhadap kita.
Kelima, bersikap tawadhu’ dan merendahkan diri kepada keduanya,
dengan menaati keduanya selama tidak memerintahkan kemaksiatan kepada Allah
serta sangat berkeinginan untuk memberikan apa yang diminta oleh keduanya
sebagai wujud kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya.
Perintah Allah untuk berbuat baik
kepada orang tua itu bersifat umum, mencakup hal-hal yang disukai oleh anak
ataupun hal-hal yang tidak disukai oleh anak. Bahkan sampai-sampai al-Qur’an
memberi wasiat kepada para anak agar berbakti kepada kedua orang tuanya
meskipun mereka adalah orang-orang yang kafir.
“Dan jika keduanya memaksamu
untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang
tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergauilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah
jalan orang yang kembali kepada-Ku,
kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa
yang telah kamu kerjakan.” (QS.
Lukman: 15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar