MENU BAR

Minggu, 31 Agustus 2014

HUMOR 1

MEMBANGGAKAN AYAH

Ada tiga anak sedang membanggakan ayahnyadidepan temannya 

Anak 1 : woi, kemaren ayahku dipanggil oleh menteri pendidikan

Anak 2 : Kalau ayahku dipanggil oleh presiden !

Anak 3 : Ayah kamu tuh, masih kalah dengan ayahku. Kalau yahku kemaren baru aja dipanggil oleh Tuhan

Anak 1 dan 2 : .......???#@$@#$@%^

JAM TANGAN

Seorang istri tengah merindukan suaminya yang bekerja sebagai pelaut. Beberapa minggu kemudian sang suami pulang dan dia menyambutnya dengan sukacita. Saat sampai dirumah sang suami langsung mengajaknya kekamar dan ia pun mengangguk mengert, tanda setuju disertai senyum-senyum kecil. Setelah berada didalam kamar mereka berdu duduk disisi ranjang dan suami pun memulai percakapan. 

Suami : Sayang, tolong kamu tutup pintu dan matikan lampu

Istri     : [ Tanpa menunda momen langsung menutup pintu dan mematikan lampu ]

Suami : Sayang, tolong tutup juga jendela dan juga kordennya ya...

Istri     : [ Dengan raut berbinar-binar ], OK ..

Suami  : Nah, sudah semua..sayang tolong duduk dekat aku disini..

Istri     : [ dengan napas memburu,sang istri langsung menuruti dengan membayangkan apa yang akan terjadi, lalu ia bertanya manja ] Sayang, kenapa sih aku kok disuruh tutup pintu, tutup jendela dan korden, ..terus matiin lampu ?

Suami  : Ini lho sayang, liat nih, aku punya jam tangan baru. Bisa nyala kalo gelap..gitu....

Istri   : $$%#@#$@$@%&%^#%#%*&%^&

GUNTING DAN HP

Amin baru saja tersadar setelah menjalani pembedahan, dan dia melihat ada dua orang pasien lain yang berada dalam ruangan tempatnya dirawat.
Dengan rasa lega dia berkata, "syukurlah, semuanya sudah berlalu..."

"Jangan terlalu yakin",kata Akbar yang tidur disebelah kanan tempat tidurnya. "Kemarin mereka meninggalkan gunting didalam perutku, dan aku harus menjalani pembedahan sekali lagi...!"

Bayu yang berada disebelah kiri tempat tidurnya menyela, "kemaren dulu, aku juga mengalami pembedahan ulang karea mereka tidak sengaja meninggalkan perkakas pembedahan didalam perutku..."

Tepat pada saat itu, dokter muncul didepan pintu dan berseru , "Adakah diantara kalian yang melihat Handphone saya ? "

Dengan seketika Amin langsung pingsan ....

Sopir Taksi

Setelah berjalan sekian lama, penumpangmenepuk pundaksopir taksi untuk menanyakan sesuatu. Reaksinya sungguh tak terduga. Sopir taksi begitu terkejutnya sampai tak sengaja menginjak gas lebih dalam dan hampir saja menabrak mobil lain. Akhirnya dia bisa menguasai kemudi dan menghentikan mobilnya dipinggir jalan. 

"Tolong, jangan sekali-kali melakukan itu lagi", kata sopir taksi dengan wajah pucat dan menahan marah.

"maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak mengira kalau menyentuh pundak saja bisa begitu mengejutkan bapak. "

" Persoalannya begini, ini hari pertama saya menjadi sopir taksi. Bapak juga merupakan penumpang pertama "

" Oh gitu,terus kok bisa kaget gitu ?"

" Sebelumnya saya adalah sopir Mobil jenazah..."


Pak Syukur dan Bu Sabar

Di sebuah perkampungan terpencil hiduplah sepasang suami-istri bernama Pak Syukur dan Bu Sabar. Pak Syukur secara fisik tubuhnya pendek, wajahnya pun kurang begitu tampan. Meski demikian dia dikarunia seorang istri yang cantik sekali bernama Bu Sabar.
Saking bahagianya Pak Syukur kepada istrinya, setiap sore dia selalu memandangi istrinya yang cantik itu.
Bu Sabar: “Pak, pak. Sekarang sampeyan kok tambah aneh. Setiap sore bapak kok sering memandangi saya terus. Memangnya ada apa?”
Pak Sabar: “Begini bu, saya itu heran. Masa orang sependek dan seburuk saya ini mempunyai seorang istri yang cantik dan cantiknya itu luar biasa.”
Beberapa menit kemudian. Bu Sabar: “O…alah pak-pak. Kalau begitu kita besok akan masuk surga bareng-bareng tho.
Bapak masuk surganya karena senantiasa bersyukur dikaruniai istri yang cantik seperti ibu. Sedangkan ibu, masuk surganya, masih bisa sabar meskipun punya suami yang jelek dan pendek seperti bapak.”

Kamis, 14 Agustus 2014

BAHAYA MEROKOK


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Asap Rokok Kandung Karsinogen Penyebab Kanker Ganas

Asap rokok mengandung bahan karsinogen atau bahan yang mampu mengubah sel epitel bronkus normal pada paru-paru menjadi sel kanker ganas, baik pada perokok aktif maupun perokok pasif yang hanya menghirup asap rokok.

Spesialis paru dan pernafasan, dr Emil Bachtiar Moerad, Sp.P di Samarinda, Selasa mengatakan, karsinogen yang terhirup tersebut akan mengubah sel normal menjadi sel kanker ganas secara bertahap dalam kurun waktu 20 hingga 30 tahun.

"Proses terbentuknya kanker yang memakan waktu cukup lama ini lah yang menyebabkan orang-orang menganggap enteng dan terus mengkonsumsi rokok," katanya.

Padahal, lanjutnya, rokok selain menimbulkan penyakit kanker paru yang merupakan penyebab kematian bagi kaum laki-laki di Indonesia, juga dapat menyebabkan penyakit paru obstruksi kronis atau kecacatan pada paru, ditandai dengan batuk berdahak dan sesak nafas terus menerus.

Ia menjelaskan, karsinogen yang sebagian besar terdapat pada asap rokok tersebut terbentuk dari pembakaran bahan-bahan penyusun rokok yaitu kertas rokok, tembakau dan bahan penyedap rokok.

Ia mengatakan, karsinogen paling banyak terbentuk pada rokok yang tidak mengalami pembakaran sempurna, yaitu rokok yang tidak dihisap atau dibiarkan menyala begitu saja. Selain itu, ada sekitar 400 jenis racun yang terdapat pada rokok, di antaranya tar, nikotin, benzen dan karbon monoksida (CO).

"Asap rokok yang terbakar tidak sempurna dan terhirup oleh orang yang bukan perokok lebih berbahaya dibandingkan dengan asap rokok yang diisap langsung oleh perokok aktif, karena saat rokok diisap asapnya masih tersaring filter pada rokok," katanya.

Disebutkan bahwa perokok pasif mempunyai resiko terserang kanker paru lebih besar atau 28 kali dibandingkan dengan orang normal yang bukan perokok.

Berhenti merokok

Lebih lanjut, dr Emil yang juga Ketua IDI Kaltim mengakui, sangat sulit mengubah kebiasaan perokok untuk berhenti merokok, dan menurutnya, berpuasa di bulan suci Ramadhan, dapat dijadikan momentum untuk mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan merokok secara bertahap.

"Keinginan seorang perokok untuk berhenti merokok tergantung pada seberapa kuat niat yang ditanamkan dalam dirinya dan kesadaran yang kuat akan bahaya rokok bagi dirinya sendiri maupun bagi orang di sekitarnya," katanya.

Dikemukakan bahwa di Amerika Serikat selama tahun 2000, penyakit kanker paru akibat merokok menjadi penyebab kematian terbesar bagi kaum wanita, mengalahkan penyakit lain yaitu kanker rahim dan kanker payudara.

Sedangkan di Indonesia, katanya, penyebab kematian tertinggi bagi kaum wanita masih disebabkan oleh kanker rahim dan kanker payudara. Sedangkan bagi kaum laki-laki di Indonesia, kanker paru menduduki urutan ketiga sebagai penyebab kematian.


FAKTA ROKOK MUBADZIR

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
1. Rekomendasi WHO, 10/10/1983 menyebutkan seandainya 2/3 dari yang dibelanjakan dunia untuk membeli rokok digunakan untuk kepentingan kesehatan, niscaya bisa memenuhi kesehatan asasi manusia di muka bumi.
2. WHO juga menyebutkan bahwa di Amerika, sekitar 346 ribu orang meninggal tiap tahun dikarenakan rokok.
3. 90% dari 660 orang yang terkena penyakit kanker di salah satu rumah sakit Sanghai Cina adalah disebabkan rokok.
4. Prosentase kematian disebabkan rokok adalah lebih tinggi dibandingkan karena perang dan kecelakaan lalulintas.
5. 20 batang rokok perhari menyebabkan berkurangnya 15% haemoglobin, yakni zat asasi pembentuk darah merah.
6. Prosentase kematian orang yang berusia 46 tahun atau lebih adalah 25% lebih bagi perokok.
 

Salah satu ciri mukmin yang baik adalah ia dapat meninggalkan hal-hal yang tidak ada manfaatnya bagi diri mukmin tersebut.
 

Merokok bukan saja tidak bermanfaat, bahkan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Baik itu bagi yang melakukannya ataupun orang-orang yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, tentu seorang muslim yang memiliki pemahaman agama yang baik akan meninggalkannya.
 

Di sejumlah negara yang mayorita penduduknya non muslim, terdapat aturan-aturan yang ketat bagi perokok. Di antaranya, tidak boleh merokok di tempat umum seperti stasiun, bandara dan lain-lain kecuali di tempat yang telah disediakan.
 

Oleh karena itu, alangkah ironisnya jika ada seorang muslim yang merokok di dalam masjid. Karena masjid tidak hanya merupakan suatu tempat umum saja, tapi ia juga merupakan tempat beribadah. Suatu tempat yang seharunya dijaga kebersihannya oleh setiap individu muslim.
Klepek... klepek... klepek...!!!!
 
AYAT DAN HADITS TENTANG ROKOK 

Rokok memang sesuatu yang tidak ditemukan di zaman Nabi, akan tetapi agama Islam telah menurunkan nash-nash yang universal, semua hal yang membahayakan diri, mencelakakan orang lain dan menghambur-hamburkan harta adalah hal yang haram.

Berikut ini dalil-dalil yang menunjukkan keharaman rokok
1.Firman Allah: “Nabi tersebut menghalalkan untuk mereka semua hal yang baik dan mengharamkan untuk mereka semua hal yang jelek.” (QS. Al A’raf: 157)
Bukankah rokok termasuk barang yang jelek, berbahaya dan berbau tidak enak?

2.Firman Allah: “Janganlah kalian campakkan diri kalian dalam kehancuran”
(QS. Al Baqarah: 195)
Padahal rokok bisa menyebabkan orang terkena berbagai penyakit berbahaya seperti kanker dan TBC. DLL

3.Firman Allah: “Dan janganlah kalian melakukan perbuatan bunuh diri” (QS.An Nisa: 29)
Padahal merokok merupakan usaha untuk membunuh diri secara pelan-pelan.

4.Ketika menjelaskan tentang khamr dan judi, Allah berfirman: “Dan dosa keduanya (khamr dan judi) lebih besar daripada manfaat dua hal tersebut.” (QS. Al Baqarah: 219)
Demikian pula dengan rokok, bahaya yang ditimbulkannya lebih besar daripada manfaatnya, bahkan rokok sedikitpun tidak mengandung manfaat.

5.Firman Allah: “Dan janganlah engkau bersikap boros, sesungguhnya orang
yang suka memboroskan hartanya merupakan saudara-saudara setan.” (QS. Al Isra:26-27)
Telah jelas bahwa merokok merupakan perbuatan perbuatan boros dan menghambur-hamburkan harta benda.

6.Allah berfirman tentang makanan penduduk neraka: “Tidak ada makanan mereka kecuali dari pohon yang berduri. Makanan tersebut tidak menyebabkan gemuk dan tidak pula bisa menghilangkan rasa lapar.” (QS. Al Ghasiyah:6-7)
Demikian pula dengan rokok, tidak membuat gemuk dan menghilangkan rasa
lapar, sehingga rokok itu menyerupai makanan penduduk neraka.

7.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Tidak boleh membahayakan diri
sendiri maupun orang lain.” (HR. Ahmad, shahih)
Padahal rokok itu dapat membahayakan diri sendiri ataupun orang lain serta menyia-nyiakan harta.

8.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya Allah itu membenci tiga perkara untuk kalian, (yakni) berita yang tidak jelas, menghambur-hamburkan harta dan banyak bertanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Padahal merokok termasuk membuang harta.

9.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: ”Setiap (dosa) umatku dimaafkan (akan diampunkan) kecuali orang yang terang-terangan berbuat dosa.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Artinya setiap umat Islam itu akan memperoleh pengampunan kecuali orang yang berbuat dosa dengan terang-terangan, sebagaimana para perokok yang merokok tanpa rasa malu-malu, bahkan mengajak orang lain untuk berbuat kemungkaran seperti mereka.

10.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka janganlah ia mengganggu tetangganya.” (HR. Bukhari)
Bau tidak sedap karena merokok sangat mengganggu istri, anak dan tetangga terutama malaikat dan orang-orang yang shalat di masjid.

11.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Tidaklah dua telapak kaki seorang hamba bias bergeser pada hari kiamat sebelum ditanya mengenai empat perkara, (yakni) tentang kemana ia habiskan umurnya; untuk apa ia gunakan ilmunya; dari mana ia memperoleh harta dan kemana ia belanjakan; untuk apa ia pergunakan tubuhnya.” (HR. Tirmidzi, dishahihkan oleh Al Albani dalam
kitab Shahih Al Jami dan Kitab Silsilah Shahihan)
Padahal seorang perokok membelanjakan hartanya untuk membeli rokok yang haram. Benda yang sangat berbahaya bagi tubuh dan mengganggu orang lain yang berada di dekatnya.

12.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Barang yang dalam jumlah besarnya dapat memabukkan, maka statusnya tetap haram meski dalam jumlah sedikit.” (HR. Ahmad dan lain-lain, shahih)
Padahal asap rokok dalam jumlah banyak dapat memabukkan, terutama untuk orang yang tidak terbiasa merokok; atau pada saat perokok menghisap asap dalam jumlah yang banyak maka orang tersebut akan sedikit mabuk. Hal ini telah ditegaskan oleh seorang dokter dari Jerman dan seorang perokok yang pernah mencoba, sebagaimana penjelasan di atas.

13.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa makan bawang merah atau bawang putih maka hendaklah menjauhi kami, masjid kami dan hendaklah ia berdiam saja di rumahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagian orang tidak bisa menerima pengharaman rokok meski dalil-dalil yang menunjukkan keharaman rokok itu banyak sekali sebagaimana di atas. Khusus bagi perokok yang masih suka berkilah tersebut, maka kami katakan, “Jika rokok tidak haram mengapa mereka tidak merokok di masjid atau tempat suci yang lain. Namun kalian malah memilih merokok di tempat pemandian umum, tempat-tempat hiburan dan tempat-tempat yang terlarang?”
Sebagian orang ada yang beralasan bahwa merokok itu makruh saja. Sebagai jawaban kami katakan, “Jika hukumnya makruh lalu mengapa kalian hisap.
Bukankah makruh itu lebih dekat kepada haram daripada ke halal!
Perhatikanlah hadits Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
“Sungguh hal yang halal itu jelas dan haram pun juga sudah jelas. Namun di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang tidak jelas. Kebanyakan orang tidak mengetahui perkara-perkara tersebut. Barangsiapa berhati-hati terhadap hal yang tidak jelas statusnya, maka sungguh ia telah menjaga agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara yang tidak jelas, sungguh ia telah terjerumus dalam perkara yang haram. Seperti seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di dekat daerah larangan, ia akan segera menggembala di daerah larangan tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)
 

KEDUDUKAN UMI


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Islam telah memberikan pesan melalui Alquran tentang kedudukan orangtua. Terlebih khusus lagi, adanya penekanan untuk senantiasa berbuat baik kepada ibu. Firman Allah, ''Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu.'' (QS Lukman: 14). Hal ini menunjukkan bahwa keutamaan orangtua menempati urutan kedua setelah keutamaan Allah.

Ayat di atas juga memberikan pengkhususan, agar setiap anak berbakti dan berbuat baik kepada ibunya. Perintah berbuat baik dan berbakti kepada ibu juga tercantum dalam beberapa hadis shahih, di antaranya adalah riwayat dari Abu Hurairah RA, bahwasanya ada seorang anak laki-laki datang kepada Rasulullah SAW.
Ia berkata, ''Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak saya perlakukan dengan baik?'' Nabi menjawab, ''Ibumu.'' Ia bertanya lagi, ''Kemudian siapa lagi?'' Nabi menjawab, ''Ibumu.'' Kemudian ia bertanya lagi, ''Kemudian siapa lagi?'' Nabi menjawab, ''Ibumu.'' Ia masih bertanya lagi, ''Kemudian siapa lagi?'' Nabi menjawab, ''Bapakmu.'' (HR Bukhari dan Muslim).
Perintah berbuat baik kepada ibu yang diulang hingga tiga kali berturut-turut dalam hadis di atas menunjukkan bahwa ibu memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam pandangan Islam dan memiliki keutamaan yang sangat besar daripada yang lainnya. Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, ''Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya atas wanita?'' Nabi menjawab, ''Suaminya.'' Lantas Aisyah bertanya lagi, ''Siapakah yang lebih berhak atas seorang laki-laki?'' Nabi menjawab, ''Ibunya?'' (HR Ahmad).

Pesan Ilahiyah di atas sangat jelas sekali bahwa perintah berbuat baik kepada ibu merupakan bagian dari pesan umum yang disampaikan oleh Islam, yaitu, agar memperlakukan kaum wanita secara baik. Sosok seorang wanita yang telah menjadi ibu tak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan sosok laki-laki yang telah menjadi ayah. Sebab, ibu juga turut bertanggung jawab atas semuanya yang menjadi tanggung jawab ayah, terutama terhadap pendidikan anak-anak yang diasuhnya. Bahkan bobot pengaruh seorang ibu dalam mendidik anak, melebihi bobot pengaruh seorang ayah.

Selasa, 12 Agustus 2014

Kriteria anak berbakti kepada kedua Orang Tua

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi, agar seorang anak bisa disebut sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya:

Satu, lebih mengutamakan ridha dan kesenangan kedua orang tua daripada ridha diri sendiri, isteri, anak, dan seluruh manusia.

Dua, menaati orang tua dalam semua apa yang mereka perintahkan dan mereka larang baik sesuai dengan keinginan anak ataupun tidak sesuai dengan keinginan anak. Selama keduanya tidak memerintahkan untuk kemaksiatan kepada Allah.

Tiga, memberikan untuk kedua orang tuanya segala sesuatu yang kita ketahui bahwa hal tersebut disukai oleh keduanya sebelum keduanya meminta hal itu. Hal ini kita lakukan dengan penuh kerelaan dan kegembiraan dan selalu diiringi dengan kesadaran bahwa kita belum berbuat apa-apa meskipun seorang anak itu memberikan hidup dan hartanya untuk kedua orang tuanya.

Wallualam bissowab

Bakti Kepada kedua Orang Tua



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Terdapat banyak ayat yang mendudukkan ridha orang tua setelah ridha Allah dan keutamaan berbakti kepada kedua orang tua adalah sesudah keutamaan beriman kepada Allah. Allah berfirman yang artinya, “Dan Kami perintahkan kepada manusia  kepada dua orang ibu-bapanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah  kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (QS. Lukman: 14). Lihat pula QS. al-Isra 23-24, an-Nisa 36, al-An’am 151, al-Ankabut 08.

Ada lima kriteria yang menunjukkan bentuk bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya.

Pertama, tidak ada komentar yang tidak mengenakkan dikarenakan melihat atau tercium dari kedua orang tua kita sesuatu yang tidak enak. Akan tetapi memilih untuk tetap bersabar dan berharap pahala kepada Allah dengan hal tersebut, sebagaimana dulu keduanya bersabar terhadap bau-bau yang tidak enak yang muncul dari diri kita ketika kita masih kecil. Tidak ada rasa susah dan jemu terhadap orang tua sedikit pun.

Kedua, tidak menyusahkan kedua orang tua dengan ucapan yang menyakitkan.

Ketiga, mengucapkan ucapan yang lemah lembut kepada keduanya diiringi dengan sikap sopan santun yang menunjukkan penghormatan kepada keduanya. Tidak memanggil keduanya langsung dengan namanya, tidak bersuara keras di hadapan keduanya. Tidak menajamkan pandangan kepada keduanya (melotot) akan tetapi hendaknya pandangan kita kepadanya adalah pandangan penuh kelembutan dan ketawadhuan. Allah berfirman yang artinya, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. al-Isra: 24)

Keempat, berdoa memohon kepada Allah agar Allah menyayangi keduanya sebagai balasan kasih sayang keduanya terhadap kita.

Kelima, bersikap tawadhu’ dan merendahkan diri kepada keduanya, dengan menaati keduanya selama tidak memerintahkan kemaksiatan kepada Allah serta sangat berkeinginan untuk memberikan apa yang diminta oleh keduanya sebagai wujud kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya.

Perintah Allah untuk berbuat baik kepada orang tua itu bersifat umum, mencakup hal-hal yang disukai oleh anak ataupun hal-hal yang tidak disukai oleh anak. Bahkan sampai-sampai al-Qur’an memberi wasiat kepada para anak agar berbakti kepada kedua orang tuanya meskipun mereka adalah orang-orang yang kafir.
“Dan jika keduanya memaksamu untuk  mempersekutukan  dengan  Aku  sesuatu yang  tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergauilah keduanya di dunia dengan  baik,  dan  ikutilah jalan   orang   yang  kembali  kepada-Ku,  kemudian  hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Lukman: 15)